YANG MEMBATU

/
0 Comments
mencumbu waktu bersama teman
kulihat kepedihan yang membatu
ia duduk antara fakta dan ilusi
sendiri termenung tanpa gunung-gunung taji
semacam imaji dongengan ibu pada bocahnya
menggelembung berkembang dan semasa dewasa menjadi liar
terbumbui ramuan-ramuan entah seperti apa
namun dalam diri ia ada

seperti itu jualah kebahagiaan
terlahir dari rahim dan partikel yang sama
kembalilah, benturkan kepalamu itu pada jalinan waktu dan nasib
sementara biarkan siam tadi menarinari di atasmu
lihatlah mereka dengan warna yang sama, gerakan yang sama
karena mereka adalah siam yang menyatu
dalam airmata kebahagiaan ia ada
dalam senyum kepedihan ia bersemayam

Maka letakkanlah hati, pikiran dan matamu itu hanya padaNya.

17 Januari 2010


You may also like

Tidak ada komentar: