JANJIKU
/
0 Comments
Ku inum secangkir keringat dari perasan kulit tua penggenggam sahaja.
Dahulu, ia alirkan darahnya menyusur tiap pembuluh otak dan batinku.
Sampai sekarang ku hidup dari seduhan cangkircangkir keringat itu. kemudian janjiku takkan mati sebelum melihatnya tersenyum. Amin
Dahulu, ia alirkan darahnya menyusur tiap pembuluh otak dan batinku.
Sampai sekarang ku hidup dari seduhan cangkircangkir keringat itu. kemudian janjiku takkan mati sebelum melihatnya tersenyum. Amin
16 Desember 2011